Bali

Mereka akhirnya tiba kembali di Hotel setelah membuat kerajinan dari tanah liat. “Aku mandi dulu ya, Hee” ucapnya. Namun, tangan Jake ditahan oleh Heeseung. “Kenapa? Tanyanya.

“Duduk dulu deh dipangkuan aku” Jake menuruti permintaan Heeseung, “kamu cantik banget. Makasih ya udah mau nerima aku jadi suami kamu. Aku beneran bersyukur punya kamu.. nanti kalo kita punya anak, aku mau dipanggil apah dan kamu apih. Aku janji gaakan bikin kamu kecewa, Jake. I love you.” Heeseung mencium singkat bibir Jake. Yang dicium justru tersenyum.

“I love you too apah” Jake segera bangun dari pangkuan Heeseung untuk membersihkan dirinya.

Setelah membersihkan dirinya sekitar 20 menit, Jake keluar dari kamar mandi. “Wangi amat si.. suami siapa ini??” Gombal Heeseung yang berhasil bikin pipi Jake memerah.

“Apasi! Mending kamu mandi.” Bukannya menuruti perkataan Jake, justru ia memeluk Jake dengan erat.

“I love you YEYUN~”

“Iyaaa hee i love you too!!! Lepasin! Aku sesek nih..” Hee melepaskan pelukannya, dan tiba-tiba..

cup

“Ayok, Jake.” Ajak Hee.

“Aku baru mandi.. masa nanti subuh mandi lagi”

“Gapapa. Mandi bareng”

Jake saat ini hanya bisa pasrah. Biar gimanapun, Heeseung dan juga dirinya sudah menjadi pasangan sah. Jadi, tidak seperti waktu itu. Sebenarnya kejadian malam itu tidak sengaja, walaupun Heeseung dalam keadaan setengah sadar akibat mabuk, tetapi Heeseung tidak kebablasan.

“Hee, aku siap digempur kamu lagi kayak waktu itu. Tapi sekarang, versi kamu sadar.” Heeseung tersenyum mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jake.

“Aku mainnya pelan-pelan, ya? Biar kamu gakesakitan kayak waktu itu.”

“Kasar juga gapapa. Aku suka Hee~” Sungguh, Yeyun nya saat ini benar-benar mode Jake.

Heeseung mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Jake. Jake memejamkan matanya dan membiarkan Heeseung yang memulai.

Heeseung mencium bibir Jake, abis itu melumatnya. Tak lupa, ia meminta Jake untuk membuka mulutnya agar ia lebih leluasa menjelajah area dalamnya.

“Hmmphhh” satu lenguhan berhasil keluar dari mulut Jake.

Dirinya terus menjelajahi area rongga mulut Jake, dan membiarkan mereka berdua saling bertukar saliva.

Dirasa sudah keabisan oksigen, Jake meminta agar Heeseung berhenti sebentar. “Maaf, maaf..” ucap Hee.

“Gapapa.. aku cuma sesek aja. Padahal baru awal, ternyata kamu beneran main kasar” Heeseung tertawa mendengarnya.

“Kan kamu sendiri yang minta kasar.. gaboleh disia-siain. Apalagi kamu abis mandi. Wangi banget berasa nyium bidadari~”

“Yuk” Ajak Jake yang ingin meminta permainan malam ini dilanjut.

“Gapapa?” Jake mengangguk. “Kan Ayah kamu minta oleh-oleh cucu, jadi yauda kita lanjutin sampe jadi.” Ucapnya.

“Kamu tau darimana?”

“Aku gasengaja baca di handphone kamu”

“Hehehe. Yauda, yauda, ini mau mulai darimana?” Tanya Hee kepada Jake.

“Terserah.. mau langsung masuk boleh, pelan-pelan juga boleh”

Heeseung terkekeh mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut suaminya, “lucu banget si” ucapnya.

“Aku buka baju dulu, yaa”

“Lagian kenapa make baju di dalem kamar mandi si? Kayak sama siapa aja”

“Malu..”

“Kan aku udah pernah ngeliat tubuh kamu sebelumnya”

“Maaf..”

“Udah ah ayok lanjut”

Kini Jake mendekatkan dirinya terlebih dahulu, dan berbisik di dekat telinga Heeseung. “Ayok kita bikin HeeJake junior” jujur.. Heeseung merinding. Tapi, ia sudah tak sabar ingin memakan suaminya yang cantik ini.

Heeseung dengan kasar mencium, bahkan meremas dada Jake hingga Jake terjatuh ke kasur. “Eunghhhh”

Tubuhnya saat ini berada dibawah, sedangkan Heeseung berada di atasnya. Heeseung yang tadinya bermain di area mulutnya, kini berpindah ke dada milik Jake. Ia menghisap payudara milik Jake dengan kuat seperti bayik yang sedang kehausan. “Ahhhh pelanh pelanh heehh” Sakit, tapi nikmat. Itu yang Jake rasakan malam ini.

Heeseung terus menghisap dada sebelah kanan, sedangkan tangannya yang satu memilin puting sebelah kiri Jake. Jake benar-benar seperti sedang menyusui anak bayik yang kehausan.

Setelah adegan memilin, tangan Heeseung berpindah kebawah, dan mulai memasukkan jarinya secara perlahan.

“Arghhhh sakithhh”

Heeseung yang mendengarnya, ia kembali mengeluarkan jarinya. “Maaf, maaf”

“Gapapa~ lanjutin, Hee.” Pinta Jake.

Heeseung kembali memasukkan jarinya, satu jari, hingga dua jari ke dalam lubang milik Jake. Ia terus keluar masuk kan jarinya di dalam.

“Ahhh ahhh heeseunghhh~ akuhhh mau keluar arhhhhh”

“Jangan keluar, sebelum aku masukin kontol aku.”

Heeseung kini membuka resleting celanya, dan memperlihatkan penisnya yang kini sudah menegang. Tak lupa, ia beri pelumas ke penisnya agar Jake tidak kembali kesakitan. “Aku masukin ya, Jake?” Yang ditanya mengangguk.

“Nggghhhh.. punya kamu gede bangethhh”

Jake mengigit bibirnya saat Heeseung mulai menghentakan tubuhnya. “Ahh ahh~ terushh mashh”

Heeseung melebarkan kedua kaki Jake agar mempermudah dirinya untuk menggenjot sang suami.

“Ughh.. ughh.. enak bangethh mashh” genjotan demi genjotan yang Heeseung lakukan saat ini, bahkan kecepatannya semakin meningkat, Jake rasakan. Tak lupa Heeseung menjilati bahkan menghisap area lehernya hingga meninggalkan jejak yang sangat indah.

Ia yang melihat wajah Jake seperti sedang menikmati permainannya, ia terus menambah tempo kecepatan.

*PLOK..

*PLOK..

*PLOK..

“Heee pelanh-pelanhh~ nanti kedengeran tamu hotel yang lainhhh” Heeseung tak mendengarnya, justru ia saat ini fokus menggenjot sang cantik.

“Kamu cantikh bangethhh Yeyunhhh~ milik akuhhhh” Hee terus menggenjot dengan keras, hingga membuat Jake kewalahan.

“Banghhh stophhh~ akuhhhh mauuh keluarhh” Hee akhirnya mengeluarkan penisnya dari lubang cantik milik Jake.

“Udah?” Jake mengangguk.

“Mau main lagih…” rengek Jake.

“Okeoke. Sekarang nungging!”

Jake menuruti permintaan Heeseung dan membiarkan pantatnya terlihat oleh suaminya. “Cantik” ucap Heeseung.

*PLAK

*PLAK

Heeseung memukul bongkahan pantat milik Jake terlebih dahulu, sebelum kembali memasukkan penisnya.

“EUNGHHH ABANGHHH”

Permainan kembali berlanjut, Heeseung kini bermain dengan lembut tidak seperti awal. Tetapi, rambut Jake dijambak oleh Heeseung agar memperlihatkan wajah cantiknya. “Akuh mauhh liatthh wajahh kamuuh kalo lagi sangee”

Heeseung menghentakkan pinggulnya agar penisnya masuk lebih dalam. “akhh heeseunghh~ nikmathhh” ucap Jake yang saat ini benar-benar tak ingin berhenti bermain.

Satu hentakan

Dua hentakan

Hingga tiga hentakan, sebelum mencabut penisnya, Heeseung mengeluarkan cairan sperma miliknya ke dalam lubang Jake. “Ahhhhh selesaihhh” Jake benar-benar lemas digempur abis-abisan oleh suaminya itu.

“Makasih, sayangkuh” ucap Hee yang menciub kening Jake.