calangeo

“Punten paket,” ucap Tara yang terus mengetuk-ngetuk pintu rumah Vira.

Vira pun mulai membuka kan pintu, namun tiba-tiba Tara langsung memeluknya. “Kangennnn!!” Tara mengeratkan pelukannya dan membiarkan Vira kehabisan napas.

“Tara anjing! Kamu mau aku mati?” Tara akhirnya melepaskan pelukannya. “Hehehe maaf,” Vira langsung meninggalkan Tara dan kembali menuju ke dapur.

Tara pun mengikuti langkah wanita nya itu. “Lagi bikin apa si sayang?” Vira tak membalasnya.

“Raa ….”

“Apa si?”

“Kamu sayang gak si sama aku?”

Vira langsung menghentikan kegiatan memotong wortel. “Kenapa nanya gitu?” Kini tangan Vira mulai melipat.

“Ya, abisnya aku nanya kamu malah diem aja,” Vira hanya bisa tertawa, “apasi sayangkuh … kan aku lagi motong. Kamu mau emang tangan aku kepot—“ Mulut Vira langsung di bungkam dengan bibir manis Tara.

Jie yang melihat dari lantai 2 hanya bisa menghela napas, “gini banget nasib punya kakak bucin.” Vira yang melihat Jie sedang berdiri, langsung mendorong tubuh Tara agar segera menjauh dari dirinya.

“Calangeoo” kata Tara yang menunjukkan jari ala-ala drakor.