Cw // bxb, 🔞 mdni
Jake yang mendapati kabar bahwa sang kekasih sudah mabuk berat, ia segera meluncur ke tempat yang sudah diberitahu.
“Bun, nanti Hee mau nginep sini. Bunda kalo udah ngantuk, tidur aja, ya.. Jake jemput Hee dulu.” Ucap Jake.
“Loh? Biasanya Hee yang langsung kesini.”
“Iyaa bun, motor Hee lagi rusak, mobilnya juga lagi dipake ayahnya. Jake berangkat dulu, Bun.” Jake pergi setelah berpamitan dengan sang Ibunda.
Sesampainya Jake di tempat tersebut, ia langsung masuk untuk mencari Heeseung. Tak lama ia memasuki tempat, dirinya akhirnya bertemu dengan Heeseung yang sudah di rangkul dengan Beomgyu.
“Pacar lu nih, mabuk berat. Katanya gara-gara lu photoshoot sama Sunghoon.”
Dugaannya ternyata benar, kalau sang pacar pergi ke club karena dirinya.
“Makasih, Gyu. Gue pamit duluan ya sama Hee.” Beomgyu dan yang lain mengangguk. “Hati-hati.” Ucap Beomgyu
Kini Jake dan Heeseung berada di dalam mobil milik Jake. Ia segera menancapkan gas menuju kerumahnya. “Hee, kamu ini kenapa si? Aku padahal cuma begitu doang.. lagian Hoon juga naksir sama Sunoo, bukan aku.” Ucapnya walaupun sang pacar setengah sadar.
“Kamuuh udah gasayang akuhh, Jakeei~”
“Aku masih sayang sama kamu, Hee. Sayang banget. Aku gabakal pergi dari kamu. Kecuali takdir yang misahin kita, Hee.”
Heeseung kini tertidur pulas di dalam mobil Jake. “Kamu pasti capek, ya, Hee? Lagian sok-sokan mabuk.” Jake terkekeh dengan tingkah pacarnya yang seperti bocil ini.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, kini Jake tiba dirumahnya. Mang Adi membukakan pintu gerbang, “makasih mang.” Ucap Jake.
Jake memarkirkan mobilnya di garasi belakang rumahnya. “Hee, bangun, Hee..” Ia terus berusaha membangunkan Heeseung.
“Eungg~ Yeyun?” Penglihatan Heeseung masih samar-samar. Sebab ia menghabiskan empat botol alkohol sendirian.
“Iyaa, aku Yeyun. Ayok bangun! Lanjutin tidurnya di kamar aku aja.” Pinta Jake. Tetapi, Heeseung menggeleng.
“Kenapaa?”
“Gamau.. mau disini sama kamu.” Tiba-tiba tubuh Jake di tarik kedalam pelukan Heeseung. Saat ini mereka berdua masih berada di dalam mobil yang sudah terparkir.
“Hee.. pindah di dalem, aja, yuk?” Heeseung tetep menggeleng.
“Gamau, Yeyun~ mau disini!”
“Yauda iyaa..”
“Yeyun, i love u.”
“I love u too, Hee.”
“I love u”
“Iyaa Hee. Ayok mas—“ belom sempet melanjutkan, bibir Jake tiba-tiba dicium oleh Heeseung.
cup
“Di dalem, aja yuk?” Lagi-lagi Heeseung menggeleng.
“Gamauu Yeyun..”
Sungguh, tingkah Heeseung malam ini sangat seperti bayik. Jake harus sabar dengan menghadapinya.
“Nanti aku kasih lebih.”
“Hmm”
Setelah Heeseung menuruti permintaannya, Jake menuntun sang kekasih untuk memasuki rumahnya.
“Bunda mana ya yeyun?” Tanya Hee.
“Udah tidur.”
“Yahh..”
Mereka berdua segera memasuki kamar Jake yang berada di lantai dua.
“Hee, kamu mandi dulu, gih. Nanti make baju aku dulu~ kamu udah sadarkan? Maksud aku, udah gamabuk kan?” Hee mengangguk.
“Mandi bareng..”
“Aku udah mandi. Kamu aja.. bau alkohol tuh.”
Heeseung menunduk. Ia merasa kalau Jake saat ini sudah tidak sayang kepada nya. “Kamu beneran udah gasayang, ya?”
“Ya Tuhan.. iya-iya. Kita mandi bareng! Kamu dulu yang masuk.” Jake hanya bisa pasrah dengan Heeseung malam ini. Pintu kamar sudah ia kunci. Takut tiba-tiba ada yang masuk saat ia melakukan hal tidak senonoh nantinya.
“YEYUN~” teriak Heeseung dari dalam kamar mandi.
“Iyaaa sabar!! Aku beresin kasur dulu.”
“Gausah! Cepet masuk, Yeyun!”
kenapa si gabisa banget sabaran.. ucap Jake dalam hati.
Jake memasuki kamar mandi, dan ia terkejut dengan Heeseung yang sudah tidak memakai apa apa. Sepertinya Hee sudah menunggu dirinya di dalam bathtup “Ya Tuhan..” ucapnya sambil menutup mata.
“Kenapaa?? Sini mandi, Yeyun”
“Maluu..”
“Kenapa? Kamu dipegang-pegang sama Hoon gamalu tuh. Kenapa sama aku malu?”
“Kamu masih marah, ya?”
“Engga”
“Maaf, yaa..”
“Mau dimaafin?” Jake mengangguk. “Ciuman dulu.” Jake menghela napasnya. Entah setan apa yang merasuki pacarnya saat ini, ia juga tak tahu.
“Iyaa ciuman.” Jake perlahan mulai masuk ke dalam bathtup bersama dengan Hee yang sudah lebih awal berada di sana.
“Coba minta maaf depan aku”
“Aku minta maaf ya Hee, soal aku photoshoot sama Sunghoon. Maaf kalo gabilang kamu dulu.. soal Hoon yang kata kamu modus, salah, Hee. Dia naksir Sunoo, bukan aku. Kita beneran cuma temen doang.. kan kamu tau sendiri… udah ya bayiknya Yeyun jangan marah.. Ayah kamu tadi ngechat aku, soalnya om Wonu ngasih tau ke Ayah tentang postingan kamu yang mabuk itu. Terus aku bilang aja aman yah jangan gitu lagi, ya? Aku jadi ngerasa bersalah banget..” Jake menundukkan kepalanya, dan menahan air matanya.
“Hey, jangan nangis.. liat aku,” Jake menatap Heeseung. “Aku juga minta maaf ya, karna terlalu posesif.. dan aku juga minta maaf karna langsung pergi ke club gitu aja.” Jake mengangguk.
“Iyaa dimaafin..”
“Boleh?” Jake bingung, “boleh apa?” Tanyanya pada Hee.
“Cium” Jake mengangguk.
Kini jarak antara wajah mereka semakin dekat, Jake memejamkan matanya dan merasakan bibir lembut milik Heeseung sudah menyentuh bibirnya. Heeseung berusaha masuk untuk menjelajahi area dalam mulut Jake. Jake yang merasakan, ia membuka mulutnya agar Heeseung lebih leluasa di dalam. “Hmmmh” satu lenguhan berhasil keluar dari mulut Jake.
Tangan Heeseung meneken tengkuk leher Jake untuk memperdalam ciumannya.
“Ahhh… Hee… mhmmmhhh”
Heeseung melepaskan lumatannya dan beralih ke leher putih milik Jake.
“Heeseunghhh ahhhh” Jake merasakan geli bercampur nikmat saat ini.
Heeseung mulai turun ke area dada bidang milik Jake, “nen, ya?” Jake mengangguk. Ia benar-benar pasrah malam ini.
Mulut Heeseung terus mengulumi pentil sebelah kanan milik Jake. Sedangkan tangan kirinya memilin pentil satunya. “Nggghhh.. Heehh geliihhhhh~”
Heeseung melepaskan agenda nenen tersebut. “Kulum kontol aku.” Jake mengangguk.
Slurrrppp Slurrrppp
“Engghhhh Yeyunhhh”
“Mau keluarhhhh” Heeseung mengeluarkan cairan sperma nya ke muka Jake. “Cantik.” Ucapnya.
“Pindah kasur, yuk?” Ajak Hee, dan lagi-lagi dibalas anggukan.
“Ngangkang!”
Jake kini sudah dalam posisi ngangkang sesuai perintah sang kekasih. “Cantik banget lubang kamu, Jake~”
“Masukin, Hee!! Cepethhh!!”
Heeseung meludahi kontolnya terlebih dahulu, agar tidak menyakiti pacarnya. Dan kini dirinya perlahan mulai memasuki kontolnya ke lubang milik Jake.
“Sempithh bangethh”
“ARGHHHH HEESEUNG!”
“Maaf, maaf.. sakit, ya?” Jake mengangguk. Dirinya kini mengeluarkan airmata. “Kalo sakit, gausah, ya?” Ucap Hee.
“Gamau.. lanjutin.”
“Oke. Aku pelan-pelan, yaa..”
Hentakan demi hentakan terdengar jelas di dalam kamar Jake. Bahkan desahan Jake sangat amat keras. Heeseung takut nantinya terdengar oleh bunda nya Jake.