Heeseung segera berlari ke Toilet tempat dimana sang suami berada. Ia merasa gelisah dengan keadaan Jake saat ini. Padahal, awalnya ini merupakan permainan yang Heeseung buat, tetapi ia juga yang khawatir dengan suaminya itu. Sebab, ia menaruh sebuah obat di dalam sebuah gelas yang Jake akan minum. Ia tak habis pikir kalau obat yang ia taruh, langsung membuat Jake terangsang begitu cepat.

Sesampainya ia di Toilet, ia memanggil nama Jake, “Jake..” Tak ada jawaban. Heeseung mencoba membuka pintu kamar mandi satu persatu. Begitu ia coba pintu terakhir, pintu tersebut terkunci. Ia memanggil suami nya sekali lagi, “Jake” setelah panggilan kedua, Jake membuka pintu kamar mandi, dan langsung menarik Hee begitu saja ke dalam.

“Kamu kenapa?” Tanya Hee.

“Gatau, aku ngerasa panas banget, gerahh, gatel juga lubang aku..”

“Maaf.. aku naruh obat diminuman kamu tadi.”

“Kamu gila? Kenapa gak di Rumah aja? Kenapa harus disini?” Tanya Jake yang sambil membuka seluruh pakaiannya, dan berhasil memperlihatkan tubuhnya yang cantik, seksi menurut suaminya.

Heeseung saat ini merasakan hawa kamar mandi yang menjadi panas, akibat ulah dirinya. Kejantanan Heeseung yang sudah mulai tegak juga sudah tak sabar ingin memasuki lubang milik si cantik nya itu.

“Kenapa? Kenapa gak langsung masukin, Hee? CEPET MASUKIN, AHHHH~” Heeseung langsung membuka celana nya, dan mengoleskan pelumas di penis nya itu agar nanti nya tidak menyakiti Jake.

Heeseung mulai memasuki penisnya ke lubang milik Jake yang sudah berkedut itu. “Ahhhh bang, mentokkin bang arghh.. nnghhhhh bang..”

“Enak ya, Jake? Mau tambah lagi temponya?” Jake mengangguk. Heeseung menambah tempo kecepatan sesuai permintaan si cantik nya.

“Nnnggghhhh ahh ahhh enak Hee, mau di masukin sampe keluar~”

“Akhh ahh ahh ahh ngghh”

Heeseung sangat puas dengan permainannya malam ini. Sampai-sampai ia lupa dengan ketikan Ayahnya tadi, ”Ayah hukum kalian berdua” Sudah mabuk dengan Alkohol ditambah mabuk dengan Jake malam ini. Entah hukuman apa yang Ayahnya berikan pada dirinya, dan juga Jake, ia tak perduli. Yang terpenting malam ini, Heeseung tengah membuat Abi kedua.

“Mau pakai jari juga?” Tanya Hee.

“Bentar Hee.. mau pipis ssshhhh” Jake beneran sudah lemas kali ini akibat permintaannya yang meminta Hee buat menambah tempo genjotannya itu.

“Keluarin Yeyun, keluarin yang banyak di depan aku” Jake langsung mengeluarkan cairannya, dan membuat Hee terpesona dengan muka Jake yang lemas itu.

“Udah Jake? Mau pakai jari sekarang?” Jake mengangguk. Kini, Heeseung mendudukkan tubuh Jake diatas Closet , dan langsung memasukkan dua jarinya tanpa pelumas, karena lubang Jake saat ini sudah sangat basah.

“Aahhhh, ngghhhh enak Hee. Cepetin plisshhh…”

“Kamu sange banget, ya?”

“Ngghhh”

“Gak takut dihukum Ayah? Tadi Ayah udah chat aku” Jake benar-benar tak menghiraukan ucapan dari suaminya itu, saat ini ia benar-benar kacau karena obat yang diberikan oleh Hee.

“Hee, mau keluar ahhhhh ssshhh”

Heeseung melepaskan jarinya, dan membiarkan Jake kembali mengeluarkan cairan.

“Mau kulum penis kamu…” Tanpa menunggu persetujuan Hee, Jake langsung mengulum penis Hee yang gede ke dalam mulutnya.

“Gwedeeee bangethhh sayanghhhh”

“Udah jangan banyak omong, nanti kamu keselek. Inget Abi di Rumah”

“Ngghhhh” Heeseung menikmati kuluman manis dari suami cantiknya.

Heeseung melepaskan penisnya dari dalam mulut Jake, dan menyemburkan spermanya ke arah wajah cantik yang sekarang ada di depannya.

“Cantik, i love you, Jake.”