JAGA SIKAP KAMU

Jaeden, dan El tiba di kantor miliknya. “Pah, ini tugas El ngapain?” Tanya El. Wajar, karna dirinya tidak tau kenapa papahnya menyuruh dirinya untuk menemaninya.

“Tugas kamu tetep sama papah.”

Saat hendak membuka pintu ruangannya, datanglah Amel asisten baru Eden, “silahkan masuk pak.” Jaeden, dan El segera memasuki ruangan.

Namun, Amel enggan untuk pergi dari ruangan Eden demi mendapatkan perhatian dari bosnya tersebut.

“Kamu ngapain masih disini?” Tanya Eden pada Amel.

“Hmm … anu pak, kira-kira bapak ada yang bisa saya bantu?”

“Enggak. Nanti kalo saya butuh, baru saya panggil kamu. Sekarang, silahkan kamu keluar terlebih dahulu.” Minta Eden. Amel akhirnya keluar setelah Eden menyuruh dirinya keluar.

“Pah, tadi siapa si? Gatel banget sama papah,” benar saja, El pasti akan bertanya pada dirinya tentang siapakah Amel tersebut.

“Amel itu asisten papah yang baru, maklum papah kan ganteng” ujar Eden.


POV AMEL

“Sial, gue harus lebih perhatian lagi sama si Eden itu! Lagian itu laki-laki yang sama Eden siapa si? Anaknya? Ganteng banget … tapi tetep gantengan papahnya.” Amel berjalan menuju dapur kantor untuk mengambil minum, “liat aja, lo bakal jadi milik gue, Jaeden!”

Chika yang mendengar Amel ingin menggoda Jaeden, langsung menghampirinya. “Lo suka sama pak Jaeden?” Amel yang kaget dengan kehadiran Chika, langsung menggelengkan kepala.

“Enggak. Lo salah denger kali.” Namun, Chika yakin bahwa dirinya mendengar Amel berkata seperti itu.

“Gue bilangin sama lo, pak Jaeden itu udah punya istri. Dan cowok tadi yang sama dia, itu anaknya. Jadi, lo jangan macem-macem!” Chika langsung pergi begitu aja meninggalan Amel sendirian.

“Lo pikir gue takut sama istrinya? HAHAHAHAHA!”


Jam pulang kerja tiba. Seluruh karyawan mulai meninggalkan ruangannya masing-masing, namun tidak dengan Amel. Amel menunggu Jaeden keluar dari ruangannya untuk segera ia goda.

Setelah Amel menunggu sekitar 15 menit, akhirnya yang ditunggu keluar. “Sore menuju malam, pak.” Jaeden hanya melihatnya sekilas.

“Pak, saya boleh bareng sama bapak? Soalnya saya takut pulang sendirian …” kata Amel yang memasang muka melas.

“Enggak! Saya, dan papah saya ada urusan lain. Lagian kamu ini siapa, hanya asissten papah saya aja beraninya ngegodain!” Amel terdiam mendengar ucapan El itu.

“Ternyata benar kamu anaknya pak Jaeden … saya kira bodyguardnya”

“Anak sekaligus bodyguard untuk melindungi saya dari wanita gatal macam anda!” Jaeden segera pergi meninggalkan Amel.