Menikah dengan Wanita yang Saya Cintai, Pak

Tara yang dirasa tubuhnya sudah mendingan, ia kini mulai kembali bekerja. “Tara,” Tara terkejut disaat ngerasa pundaknya ditepuk oleh seseorang. Tara pun menengok kebelakang.

“Pak Tian bikin kaget aja,” benar, pak Tian lah yang menepuk pundak Tara dari belakang.

“Syukurlah kamu sudah masuk kembali. Saya keteteran soalnya gaada kamu …” kata pak Tian yang tertawa kecil.

“Alhamdulillah pak, berkat doa dan dukungan dari teman-teman saya dan bapak hehehe.”

“Oh, iya, Tara, cita-cita kamu apa?” Tara memikirkan jawaban untuk pertanyaan pak Tian barusan.

“Hmmm apa, ya?”

“Mungkin menikah dengan wanita yang saya cintai?”

Pak Tian pun tersenyum. Dirinya juga pernah muda dan bucin seperti Tara. “Saya doakan cita-cita kamu itu tercapai.”

“Aamiin.”

“Kamu sakit apa kemarin?”

“Kecapean aja pak.” Jawab Tara bohong.

“Oh, yasudah. Kalo dirasa cape, jangan dilanjutin, ya …” Tara mengangguk.