She’s mine, not you

Sesampainya mereka di tempat, Harkan langsung mencari dimana keberadaan Mahen. “Anjing, Mahen nyusahin.” Kata Harkan yang masih terus mencari.

Yang dicari justru melihat keberadaan Harkan. Mahen pun segera menghampiri Harkan, untuk segera bersiap-siap.

“Nih dia si anjing” sindir Nathan.

“Hahaha, ikut juga lo kesini? Kok cuma lo doang? Adik, adik lo kemana?” Tanya Mahen.

“Bukan urusan lo!”

Mahen yang melihat Evelyn, ia mencoba untuk memegang tangannya. Namun, Harkan berhasil menepisnya.

“Kan gue udah bilang, gak usah nyentuh dia BRENGSEK!” Bentak Harkan.

“Santai bro, santai … gue cuma mau megang, gak ngapa-ngapain.”

Harkan segera menarik Evelyn untuk menjauh dari Harkan. “Ngapain sih narik-narik?” Harkan pun melepaskan genggamannya, “gapapa. Mahen bahaya.” Jawab Harkan.

“Oh, iya, katanya mau beliin gue ice cream, mana?”

Harkan tak menjawabnya.

“IH HARKAN, JAWAB!!” Rengek Evelyn.

“Besok aja”

“Gue ngambek sama lo!”

Nathan tiba-tiba datang, “Pelin kenapa? Kok cemberut gitu?” Tanya Nathan pada adiknya.

“Harkan janji katanya hari ini mau beliin ice cream, tapi malah kesini.” Harkan yang mendengarnya justru gemes. Namun, ia tak mau kalau Evelyn tau dirinya juga suka.

“Ohh, Harkan ada janji sama Mahen. Besok aja, ya?”

“Hmm … “ Ucap Pelin malas.

“HARKAN” teriak Geral yang sudah membawa motor Harkan ke garis start. Harkan pun segera menghampiri Geral, memanaskan motornya.

“Lo balapan sama Mahen emang ada apaan? Tumben banget” tanya Geral. Memang Geral belum mengetahui hal ini. Karena, Harkan hanya memintanya untuk mengeluarkan motor miliknya ke arena.

“Hahaha, penting banget bro hari ini” jawab Harkan.

“Yaudah, yaudah … good luck bro.” Geral pamit ke luar arena setelah selesai mengerjakan tugasnya.

Tak lama Mahen pun datang dengan menggeber-geber motornya. “Siap? Siap kehilangan Evelyn?” Ledek Mahen.

“Hahaha, Mimpi.” Ujar Harkan.

Raka pun mulai berjalan ke tengah garis start untuk segera meniup pluitnya.

“Udah siap?” Mereka berdua pun mengangguk.

“Satu”

“Dua”

“Tiga”

“MULAI!” Pluit pun berbunyi, dan mereka memulai balapan ini.

“Bang, Harkan menang gak, ya?” Tanya Pelin.

“Doain aja.”


Setelah melewati 2 putaran, kini putaran terakhirlah yang menentukan siapa pemenangnya.

Raka melihat motor bewarna hitam mengkilap yang sudah dipastikan itu adalah motor milik Harkan Alister.

Dan benar saja, Harkan memenangkan balapan hari ini. Tandanya, Mahen tidak berhasil merebut Evelyn dari Harkan.

“Gimana? Kalah kan? Hahahaha. Mangkanya jangan sombong.” Bisik Harkan ke kuping Mahen.

Mahen yang panas pun kembali menantang Harkan untuk tanding kembali melawan dirinya besok.

“Kata siapa kalah? Besok kita tanding lagi. Lihat, siapa yang bakal kalah besok.” Setelah itu Mahen meninggalkan Harkan dengan muka yang sangat marah.