Empat mata
Asha tiba di Rumah Sakit bersama dengan Diffa, “Sha, gue gapapa ikut masuk? Gaenak sama Jaeden..” Kata Diffa yang menahana dirinya di depan lift.
“Gapapa, ada gue. Ayok” Diffa menghela napasnya, mengikuti kemauan temannya ini. Ia tahu kalau permintaan Asha tidak dituruti, Asha akan tetap memaksanya.
Mereka berdua tiba di depan pintu kamar dimana El dirawat. Sebelum Asha membuka pintu, Eden sudah lebih dulu membukakan pintunya. Betapa terkejutnya dirinya melihat ada Diffa berdiri di samping Asha.
“Dif, ayok masuk” namun lengan Diffa ditahan oleh Eden. “Eden, lepasin!” Minta Asha, namun Eden enggan untuk melepaskannya.
“Aku mau bicara sebentar sama Diffa, boleh?”
“Bicara apa?” Asha curiga, apa yang ingin suaminya bicarakan kepada temannya itu.
“Sebentar doang”
“Jangan ada keributan, ini rumah sakit. Kalo ampe ada keributan, aku gaakan maafin kamu, Den.” Tegas Asha yang dibalas anggukan Jaeden.
Lalu mereka berdua pergi ke taman rumah sakit yang berada di belakang. “Gue mau bicara sama lo” ucap Eden dengan keras.
“Silahkan”
“Berani-beraninya lo nginep berdua doang sama istri orang!” Emosinya sudah benar-benar diujung tanduk, namun ia berusaha keras agar tidak terjadi keributan. Dirinya ingat dengan perkataan Asha tadi * Kalo ampe ada keributan, aku gaakan maafin kamu, Den.* itu yang ada di kepala Jaeden saat ini.
“Berani-beraninya ngehamilin perempuan lain, padahal udah punya istri” entah keberanian darimana Diffa mengatakan hal seperti itu.
“Jaga mulut kamu! Saya gak pernah selingkuh apalagi sampe ngehamilin. Saya di jebak. Dia menjebak saya, dia sudah nipu kita semua.” Tegas Eden.
“Oh, iya? Ada bukti?”
Jaeden diam disaat Diffa memintanya bukti. “Kenapa diem? Gapunya? Atau emang beneran ngehamilin?” Lagi, dan lagi Jaeden dibuat emosi dengan perkataan Diffa. Namun, ia juga masih mengingat perkataan istrinya.
“Sekarang mau kamu apa?” Tanya Eden pada Diffa.
“Saya gamau apa-apa, saya cuma mau anda pilih, Asha atau sekretaris anda itu.” Lalu Diffa meninggalkan Eden tanpa mendengarkan jawaban Eden terlebih dahulu.